Welcome to

Wednesday 25 March 2015

The Story "BisqueDaend"

"The Story"

Bisque menangis...hatinya sudah tidak tau harus berbuat apa untuk menahan Daend agar tidak pergi..semua upaya sudah dilakukan oleh Bisque.

"Plz..jangan tinggalin gw sendiri disini..."pinta Bisque menangis. Saat itu jiwa dan emosi Daend yang labil memberontak tetap ingin pergi, pergi bukan berarti tidak akan bisa bersama Bisque lagi,tapi pergi untuk sementara hanya memuaskan rasa seorang Daend ntah apa itu Bisque tidak mengerti, hati kecil Daend ragu tidak ingin meninggalkan Bisque seorang diri dikota ini tapi apa lah daya ,keinginan jiwa yang bergejolak besar Daend lebih besar dari pada it.

"Gw harus pergi Bisque...tenang ini hanya untuk sementara,hanya beberapa bulan saja"jelas Daend pada bisque. Tapi Bisque tau entah kenapa Hatinya begitu tajam merasakan semua keburukan kemungkinan yang terjadi diluar penglihatan normalnya. Saat itu Bisque tidak ingin mengatakan apa yang sebenarnya dilihat dan dirasakannya, yang dia bisa lakukan adalah menahan,menangis, marah dan segala macam agar Daend tidak jadi pergi.

Dan untuk kesekian kalinya "jangan pergi..jangan pergi..." pinta Bisque menangis. Sekuat apapun Bisque meminta sebesar it pula Daend tetap akan pergi. Bisque kehabisan cara kehabisan kata kata. "Fine...kalo lo tetap mau pergi...setelah ini jangan harap lo bakal kenal gw lagi, lupain semua,sudahi semua karna gw ga bisa kaya gini..benar benar ga bisa...just lemme go in ur whole life"amuk Bisque sambil melempar semua barang Daend yang ada dilemari. "Bawa semuaa semuaaanya gw ga sanggup lagi" Tangis Bisque benar benar pecah. Daend hanya terdiam sambil mengambil barang yang berserakan, ntah apa lah yang dia pikirkan Bisque tidak tau, tapi Bisque tau Daend juga sedih saat itu. Kemudian... tak puas Bisque dengan respon Daend.

"Udah lupain semua, gw ga mau lagi kaya gini...udah pergi aja lo dari gw...anggap semua ga ada lagi,"isak Bisque sambil merobek foto2 yang sudah tersusun rapi didinding dihias indah beserta lampu hias,Bisque hilang akal ,mengamuk sambil mencabut sebuah karya yg sudah tersusun indah semuanya hancur seketika dan DUGGG!!! Bisque dengan nekadnya membenturkan kepalanya ke dinding. Secepat kilat Daend langsung meraih Bisque dan menahannya hingga mereka terjatuh dan Daend tetap menahan Bisque agar tidak melakukan hal yang lebih aneh dan nekad lagi.

Bisque masih menangis sejadi jadinya " gw ga mau lo pergi...jangan pergi.." isak Bisque kencang dia tidak peduli lagi. "Lo kenapa Bisque...gw bukan orang yang pantas lo giniin..jangan gila kamu!" Daend menumpahkan kemarahannya, "jangan jadinya gw cuma kasian liat lo gara2 lo kaya gini"lanjut daend. Bisque terdiam "apa??kasian??"kata Bisque dalam hati .langsung Bisque berontak dari pegangan Daend. "Minggir !!lepasin gw!! Sana lo pergi! Lo bnr2 tega sama gw" teriak Bisque dalam tangisan.

Bisque sadar apa yang dilakukannya itu sangat Bodoh, tapi mau bagaimana dia harus mempertahankan sesuatu yang dimilikinya saat itu karna Bisque tau, apabila Daend pergi sesuatu akan terjadi nantinya antara Bisque dan Daend semuanya akan berubah drastis.

Pada akhirnya ..Bisque mencoba untuk mengontrol dirinya sendiri...mencoba sekuat tenaga buat menerima itu semua...walaupun dia tau setelah ini ada Hal yang besar yang akan terjadi. Bisque mengalah...walaupun tetap diam diam dia sering menangis tidur tidak nyenyak,setiap malam bangun dan menangis ...Bisque menerima semuanya Bisque merelakan semua entah apa yang terjadi nanti.
Bisque merelakan Daend pergi..dan setelah itu Cerita baru dimulai sesuai dengan apa yang dirasa dan dilihat Bisque dalam penglihatan abstraknya.

BERSAMBUNG....